Senin, 26 Januari 2009

SEKOLAH ATAU BERFIKIR


Assalamualaikum Wr Wb

Mengawali tulisan ini, (mencoba untuk membuatnya menjadi sebuah kebiasaan) untuk senantiasa meluangkan waktu sejenak seraya berdoa untuk orang-orang yang sampai saat ini masih tetap berada di medan perang intelektual dengan kobaran semangatnya untuk selalu mengerahkan waktu,pikiran, tenaga dan uangnya untuk memperjuangkan hak-hak kaum tertindas. Semoga apa yang mereka lakukan mendapat ridho dari sang pemilik kebenaran dan kekuatan. Amin

Memang dalam dunia yang katanya modern ini banyak hal yang menarik perhatian, Fenomena yang tak kalah menarik untuk di kaji adalah bayang-bayang GILA yang tampak dalam dunia kecil, dunia kampus kita. yang kemudian tidak di analisa secara kritis maka akan menyebabkan kehancuran kampus dan siswa didikannya.

Dahulu orang sekolah karena alasan untuk mendapatkan masa depan dan status sosial yang baik, sejak saat itu para ibu dan bapak kita berbondong-bondong untuk mendaftarkan putra dan putri kesayangannya di berbagai lembaga pendidikan dengan harapan kelak anak kesayangannya mendapat kehidupan yang lebih baik. Kini giliran putra dan putri kesayangan menuju sebuah dunia yang namanya SEKOLAH dan KAMPUS. Tak ada perbedaan yang mendasar dari lingkungan kampus dan lingkungan SD,SMP dan SMU. Kenapa ??.. Kampus juga hanya baru mengajarkan mahasiswanya untuk sekedar tahu membaca dan menulis layaknya anak SD ,SMP dan SMU itu tadi. bukan malah mengajarkan Mahasiswa untuk berpikir kritis, Realitasnya kawan-kawan analisa bersama. Kampus bukanlah tempat untuk mengajarkan kita untuk berpikir, tetapi kampus adalah media untuk mereproduksi manusia-manusia ROBOT alias manusia "PEKERJA". disana Mahasiswa di tertibkan, didiajak untuk berpikir dan berprilaku layaknya logika "PASAR" tantunya dengan kurikulum yang telah di format oleh pemerintah yang berselingkuh dengan pelaku pasar, mahasiswa yang hanya diajarkan untuk bisa baca dan menulis tanpa berpikir kritis sehingga akan memproduksi orang-orang yang orientasinya bukan pada kualitas kesadaran tapi lebih pada kualitas pekerjaan. Imbas dari model pendidikan semacam ini sangatlah sadis. Realitasnya telah tampak dengan gamblang di hadapan kita, (sudah menjadi pegawai kantoran Boks!!).

Sering kali Dengan sombongnya kita mengklaim diri sebagai seorang mahasiswa atau orang berpikir, namun apakah orang yang berpikir adalah orang yang sering mencelakai orang lain??, ataukah orang yang berpikir adalah orang yang merugikan orang lain dengan alasan-alasan yang tidak jelas???. atau orang yang berpikir adalah orang yang hanya duduk diam bila melihat penindasan, pemiskinan dan pembodohan merajalela di depannya??. Bukankah penyelenggaraan BINA AKRAB yang dilaksanakan oleh hampir seluruh BEM di Indonesia merugikan kawan-kawan, akankah pengkaderan yang penuh dengan kekerasan ini akan terulang lagi untuk kawan-kawan kita yang masuk di tahun sesudah ini?,bukankah duduk diam dan hanya mampu melihat ketika rakyat yang sebetulnya adalah bagian dari kita di bodohi oleh rezim dengan meniakkan harga BBM beberapa waktu lalu adalah perbuatan diluar ambang batas orang-orang berpikir??. Bukankah tindakan membiarkan konflik-konflik antar mahasiswa adalah tindakan tak bertanggungjawab dari sebuah lembaga???, bukankah dosen yang berprilaku seperti BOS adalah sebuah hal yang perlu di kritisi??,,bukankah laboratorium yang amburadul yang membuat kita makin mandul harus di kritisi??..bukankah Ospek yang telah berganti nama PraAkademik dan penuh dengan kekerasan adalah tindakan pelecehan terhadap nilai-nilai kemanusiaan harus di kritisi??, bukankah pengambilan keputusan sepihak oleh yayasan dan pengelola (Baca; Birokrasi kampus) dalam banyak hal yang menyangkut dengan mahasiswa adalah tidakan Sadis yang harus di kritisi pula??

Apa sebenarnya yang dipikirkan orang-orang berpikir di KAMPUS itu??

Apakah mereka yang menolak pandangan dunia materialis telah menjadi materialistik??

Atau mungkinkah pikiran kita yang telah dihancurkan oleh materi??

Atau jangan-jangan kita telah men_tuhan_kan materi??

Marilah sama-sama membuat kampus menjadi basis bagi perlawanan terhadap kebijakan-kebijakan para penguasa yang selalu membuat orang tua kita dirumah menderita. Karena pendidikan yang kritis adalah pendidikan yang membuat siswanya merdeka untuk menyampaikan keluhan tentang apa yang dideritannya. Pendidikan yang kita harapkan adalah pendidikan yang membebaskan bukan malah memenjarakan dan membungkam suara-suara kritis

Hapus Semua Bentuk Kekerasan, Intimidasi maupun Eksploitasi…!!!!!

Semua Orang mempunyai hak untuk Hidup di Bumi ini

Semua Orang mempunyai hak untuk Sekolah di Negeri ini

Semua Orang mempunyai hak untuk Membela Haknya apabila merasa di rugikan saat ini

MARGINAL COMMUNITY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Isi Komentar anda di Sini